Tuesday, July 10, 2012

Beratnya yang Dihitung

Pengukuran dan perhitungan berdasarkan berat, gravimetri.
Ya, gravimetri adalah metode analisis kiantitatif berdasarkan penetapan berat konstannya (berat tetap)
Alat utama yang digunakan adalah neraca, atau timbangan. Berbeda dari titrasi atau volumetri yang alat pengukur utamanya buret, karena analisis gravimetri berdasarkan berat maka alat utamanya adalah neraca.
Selain itu ada juga alat lainnya yaitu, saringan, oven/tanur, eksikator, krus, dan krus tang.

Oven atau tanur memang sama-sama alat pemanas, yang berfungsi mengeringkan sampel yang telah disaring dengan alat penyaring. Perbedaannya terletak pada suhu, oven dapat memanaskan sampel pada suhu 200-300 derajat celcius, sedangkan tanur dapat mencapai suhu lebih dari 300 derajat celcius.
Analisis dengan metode gravimetri ini prinsipnya berdasarkan proses pemisahan dan penimbangan suatu unsur atau senyawa dalam bentuk semurni mungkin.
Syarat senyawa yang dianalisis dengan metode ini adalah pada proses pemisahannya analit yang dituju harus berlangsung secara sempurna, sehingga banyaknya analit yang tidak terendapkan secara analitis tidak terdeteksi.
Perhitungan analisis ini adalah dengan stoikiometri. Hasilnya dapat dilaporkan dalam bentuk persentasi (%), ppm (part per million), ppb (part per billion), ppt (part per trillion), ataupun sebagai statistik (jarang).
Proses analisis gravimetri dimulai dari proses pengendapan, isolasi endapan yang sukar larut. Kemudian penguapan, larutan atau hasil penyaringan endapan yang mengandung analit diuapkan di dalam oven atau tanur. Dan selanjutnya ditimbang, hingga diperoleh bobot konstan dari hasil penguapan yang berulang-ulang.
Cara pengendapan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan memakai listrik ataupun dengan cara fisik lainnya.
Langkah-langkah pengendapan,
1. Timbang sampel secara akurat
2. Ubah sampel menjadi endapan murni yang dapat diukur, keringkan sampel
3. Jika bentuk yang terukur adalah analit, maka kadar analit dapat dihitung sebagai berikut
    Bobot analit      x 100%
    Bobot sampel

Ada beberapa macam tipe endapan
a. Course crystallize, yaitu bentuk kristal murni (contoh: endapan timbel sulfat)
b. Fine crystalline, yaitu bentuk kristal biasa (contoh: endapan barium sulfat)
c. Crudy, contohnya endapan perak klorida
d. Gelatinous, seperti gel (contoh: endapan besi III hidroksida)

Ciri-ciri endapan yang ideal,
- tidak larut dalam pelarutnya
- mudah disaring
- bebas dari pengotor atau zat asing
- tidak reaktif
- komposisi diketahui dengan tepat

Begitulah analisis kuantitatif gravimetri yang berbeda dengan analisis volumetri pada prinsip zat terukurnya.
Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
Terimakasiih :)

No comments:

Post a Comment