Saat malam tak lagi bersuara
Saat hujan tak lagi berair
Saat hati terasa tak utuh
Saat itulah sosok bayang mendekat
Dekat bahkan melebihi nadi ku sendiri
Berdetak berbayang seiring irama corona
Tiada lagi yang kusyukuri selain kesunyian ini
Saat kau hanya nyata dalam kepala
Dalam hati
Biarlah kesesakan itu pergi
Jauh menuju keluasan yang abadi
Berdetak berbayang seiring irama corona
Bagaimana bisa mata ini memproyeksikan sosok itu
Wujudnya tak ada
Rupanya tak ada
Kepahitan ini kuterima sebagai manis madu
Tapi bukan salahnya jika tak dapat menawar keropeng di hati
Kering
Berkeropeng
Biarkan seperti itu tak ada penawar
Selain kesunyian suara malam
No comments:
Post a Comment